RE

SIDE
News Update :

Blogroll

Dr. RE.NAINGGOLAN, MM Fan Page

Dr. RE.NAINGGOLAN, MM Fan Page
Horas, Mejuah-juah, Njuah-juah, Kulonuwon, Kiong hi. Ahoii....Yahowu,

Blogger News

Yahoo Messenger News

1

Dono Ilmu News

Jumat, 10 Februari 2012 18.36


Metropolitan Jumat, 25 Nov 2011 07:24 WIB
Ultah Emas FE USU
MedanBisnis –Medan. Sebanyak 24 orang tokoh dan 11 institusi mendapat penghargaan emas dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE-USU). Penghargaan itu diserahkan secara simbolis oleh Dekan FE USU Jhon Tafbu Ritonga saat merayakan ulang tahun FE USU ke-50 di Hotel Grand Angkasa, Rabu malam (23/11). 
Ada 24 tokoh dan 11 institusi yang mendapat penghargaan karena selama ini telah berperan besar terhadap kemajuan USU khususnya Fakultas Ekonomi. Angka 24 dan 11 memiliki arti sendiri bagi kami, 24 merupakan tanggal lahirnya Fakultas Ekonomi USU dan 11 merupakan bulannya," kata Jhon, malam itu.

Dia mengatakan di usia yang ke-50 tahun ini, FE USU telah mengalami kemajuan pesat, baik pembangunan fisik maupun lainnya. Kemajuan yang dicapai tidak terlepas dari peran alumni, tokoh-tokoh, pengusaha dan institusi di luar USU.

Misalnya kemajuan pembangunan fisik di FE dan pengembangan kampus II USU di Kuala Bekala. Semuanya tidak terlepas dari bantuan dari tokoh-tokoh di luar USU yang selama ini peduli kepada kemajuan USU. "Banyak sumbangan yang sudah kami terima dari donatur dan semuanya adalah untuk pembangunan FE USU," katanya.

Ke-24 tokoh yang mendapat penghargaan itu adalah sejumlah mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) seperti H Marah Halim Harahap (1967-1978), EWP Tambunan (1978-1983), H Raja Inal Siregar (1988-1998), HT Rizal Nurdin (1998-2005) dan Rudolf M Pardede (2205-2008).

Kemudian mantan Sekdapropsu H Abdul Wahab Dalimunthe (1993-1998) dan Rustam Effendy Nainggolan (2008-2010). Mantan Rektor USU Brigjen Harry Suwondo SH (1970-1978), Prof Dr AP Parlindungan SH (1978-1986) dan Prof Chairuddin P Lubis DTM&H,SpA(K) (1994-2010).

Selanjutnya mantan Bupati Labuhan Batu H Iwan Maksum (1966-1974), Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, Bupati Deli Serdang Drs H Amri Tambunan, mantan Dekan FE USU Prof Dr S Hadibroto MBA (1965-1969), Prof Moenaf H Regar, MASc (1972-1976), Prof Drs Bachtiar Hassan Miraza (1976-1978) dan OK Harmaini SE(1981-1988). Kemudian, ekonom senior Indonesia Prof Dr Anwar Nasution, wirausaha pembangunan H Anif. Alumni berprestasi FE USU Zainulbahar Noor, Sofyan Raz, Darmili, Sofyan Syafri Harahap dan  Soritaon Siregar.

Pada kesempatan itu, Rektor USU Prof Syahril Pasaribu juga menyerahkan piagam penghormatan mitra emas FE USU masing-masing kepada LKBN Antara, Harian Analisa, PT BNI 46 Tbk, Bank Indonesia, PT Pertamina (Persero), Bank Sumut, Harian Analisa, TVRI Medan, PT Perkebunan Sumut, PT Pelindo I dan PTPN 3. Rektor mengingatkan agar kemajuan-kemajuan yang telah di capai FE USU tidak membuat berhenti berkarya. Namun terus berbuat terutama dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap pakai.

Dia juga memuji apa yang telah dibuat oleh tokoh-tokoh tersebut, yang telah banyak memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan USU khususnya FE. Bahkan tidak sedikit dari tokoh tersebut yang menawarkan diri untuk membantu USU tanpa diminta.

"Seperti misalnya yang di lakukan H Anif, tanpa diminta ia langsung menawarkan apa yang bisa ia bantu untuk USU. Ini membuat hati kami terharu, semoga ke depan lebih banyak lagi tokoh yang peduli kepada USU," katanya. ( ramita harja)


Bakes Natal PWI Sumut dan YSKI Layani Ribuan Berobat Gratis

Jumat, 03 Februari 2012 18.40


MedanBisnis – Medan. Kegiatan bakti kesehatan (bakes) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sumut bersama Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) yang digelar Kamis (8/12) di Balai Wartawan Parada Harahap, Jalan Adinegoro Medan melayani ribuan warga Medan sekitarnya berobat gratis. Bakti kesehatan tersebut dilaksanakan dalam rangka perayaan Natal PWI Sumut yang akan digelar Rabu (14/12) di Deli Room Hotel Danau Toba Medan.
Pelayanan bakti kesehatan tersebut melayani lintas suku, etnis dan agama. Masyarakat yang sudah membaca informasi lewat beberapa media cetak berduyun-duyun membawa keluarganya datang menikmati pelayanan berobat gratis, bahkan mereka disugui makan siang dan snack.


Penyakit yang dilayani adalah pemeriksaan gula darah, asam urat, golongan darah, pendaftaran untuk pergantian tangan dan kaki palsu, penyakit umum, operasi bibir sumbing dan langit-langit, pendaftaran screening operasi katarak pada mata, pembagian kaca mata baca dan donor darah.
Ketua PWI Sumut Drs HM Syahril dalam sambutannya saat membuka kegiatan bakti kesehatan itu mengatakan merasa bersyukur atas pelaksanaan pengobatan gratis dan merasa kagum dan bangga kepada Koordinator YSKI yang dihadiri unsur pimpinan YSKI Drg Anita. 



Pada bagian lain Drs M Syahrir mengatakan, selama ini PWI melakukan peran social dengan menulis  peristiwa, politik, pemerintahan dan kehidupan masyarakat. “Tapi kali ini wartawan ingin ditulis oleh masyarkat lewat peran sosial yang diwujudkan dalam pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat yang menderita berbagai penyakit. Kami menanggalkan atribut kami sebagai wartawan demi untuk melaksanakan tugas peran sosial wartawan kepada masyarakat,” ucapnya.



Peranan sosial yang luar biasa dari YSKI menggugah PWI Sumut untuk bermitra dengan yayasan tersebut untuk melaksanakan aksi yang sama pada hari Pers Nasional Pebruari tahun 2012 dan akan dibuat di lapangan yang lebih luas untuk menghadirkan masyarakat yang lebih banyak lagi.



Pimpinan YSKI terdiri dari R Bambang Yonan, Dr RE Nainggolan MM,  Koordinator lapangan Pdt Jansen Lase dibantu Akbid Budi Mulia dan STIKES Mutiara serta 60 relawan. Ketua Panitia Natal PWI Sumut Drs Victor Siahaan menyatakan salut atas kepeedulain dan kesungguhan YSKI melayani  masyarakat. 



Victor mengungkapkan, semula panitia merasa ragu apakah kegiatan bakti kesehatan tersebut dilaksanakan mengingat panitia Natal PWI tidak memiliki dana melaksanakannya. “Tapi, puji Tuhan semua bisa diwujudkan berkat bantuan penuh dari YSKI, dan masyarakat bisa merasakan pelayanan kasih dari YSKI dan PWI,” ujar Victor.



DR RE Nainggolan memahami kegalauan panitia Natal PWI yang menghadapi jalan yang terjal dan curam. Tapi Tuhan mewujudkan kegiatan tersebut,  PWI dan YSKI menjadi alat Tuhan dalam melayani perobatan gratis  masyarakat. (n rel)


MEMBANGUN SUMUT DARI DESA

17.22


Bangun Sumatera Utara dari Desa
Tribun Medan - Rabu, 4 Januari 2012 21:33 WIB

TRIBUN-MEDAN.com 
Percepatan pencapaian kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan dengan memulai pembangunan dari desa. Hal ini dilakukan mengingat bahwa desalah sebenarnya menjadi salah satu penopang pembangunan karena kegiatan-kegiatan utama ekonomi justru berasal dari desa.
Hal ini saya sampaikan pada acara Malam Silaturahim dan Pergantian Tahun 2011 ke 2012 yang diselenggarakan KNPI Sumut di Hotel Grand Antares pada tanggal 31 Desember 2011.Desa menjadi daerah yang sering terlupakan dalam pembangunan, paradigma pembangunan yang berorientasi kepada kota harus dirubah, sehingga terjadi pemerataan pembangunan sehingga berujung kepada kesejahteraan yang berimbang antara masyarakat kota dengan penduduk desa.

Sumut memiliki potensi yang luar biasa. Sumut adalah daerah yang paling luas di Indonesia Bagian Barat, yakni seluas 71.680 km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 13 juta orang dan memiliki kabupaten terbanyak setelah Sulawesi Selatan dan merupakan miniatur Indonesia karena keberagamannya.

Pertumbuhan ekonomi meningkat terus dan diatas rata-rata nasional. Pada tahun 2009 sebesar 5,07 persen, tahun 2010 sebesar 6,35 persen, dan tahun 2011(Triwulan III) 6,76 persen. Tapi selain keberhasilan ini tetap ada yang harus dicatat bahwa kalau kita mengacu kepada cermin kemajuan suatu negara/daerah ada tiga faktor yang menentukan, yaitu pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan pendapatan. Dari data BPS yang ada tercatat jumlah jumlah angkatan kerja sebanyak 6,67 juta dan yang bukan angkatan kerja sebanyak 2,9 juta,  yang bekerja sebanyak 6,12 juta, pengangguran 490 ribu orang dan jumlah kemiskinan masih mencapai 1,49 juta (11,33 persen).

Pengangguran akan berbicara tentang lapangan pekerjaan. Investasi yang ada di Sumut akan menekan tingkat pengangguran. Kemiskinan akan terkait dengan pengangguran, pengangguran akan berbicara tentang angkatan kerja, dan ketimpangan pendapatan akan berbicara tentang ketentuan dan kebijakan dari Pemerintah.

Pembangunan yang dimulai dari desa akan mampu mencegah disparitas pembangunan yang ada selama ini. Mari membangun Sumut dari desa.(*)


Editor : Ismail
Sumber : Tribun Medan

Friendster News

 

© Copyright RE. NAINGGOLAN 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.